Kecubung
atau Amethyst memiliki warna dasar ungu, dan merupakan batu mineral
“supercomposite” yang terdiri daripada “lamella” seperti belang yang
berselang diantara bagian kanan dengan kiri. Struktur
ini diakibatkan karena tekanan mekanikal dalam lapisan bumi selama
berjuta tahun. Hasilnya, kecubung atau amethyst mempunyai corak
seakan-akan cap jari (berbelang-belang). Selain itu, corak di dalam
batu amethyst juga terjadi karena hilangannya air (H2O) dalam
mineralnya karena tekanan dalam waktu yang sangat lama. Tapi ada juga
kecubung yang tidak bercorak dan membentuk kristal bening. Ditinjau dai
kekerasannya, Kecubung atau Amethyst mempunyai kekerasan 7 pada skala
Mohs. Sehingga Kecubung atau Amethyst sering disebut sebagai Batu Mulia
atau permata kelas II.
Untuk
di Indonesia, kecubung atau amethyst sudah mendapatkan posisi dihati
penggemarnya, karena selain keindahannya, masyarakat kita meyakini
bahwa Kecubung memiliki khasiat pengasihan. Benar atau tidaknya
dikembalikan pada pribadi masing-masing. Batu Kecubung tidak sulit
didapat, anda cukup datang ke Martapura (kalimantan), Pasar Batu Aji
Rawa Bening dan PGJ (Jakarta), Malioboro (perempatan kantor pos –
Jogjakarta), atau di Otista (Bandung). Dilokasi-lokasi tersebut banyak
ditawarkan batu Kecubung dengan berbagai kualitas dan asalnya, ya tentu
saja kualitas berbanding lurus dengan harganya. Satu Batu kecubung
berkisar antara Rp 50.000 sampai diatas Rp 750.000,- tergantung
kualitas dan ukurannya.
Di
manca negara Batu Kecubung atau Amethyst yang dikenal ada dua jenis
yaitu Amethyst Banded dan Amethyst Flower. Sedangkan uniknya di
Indonesia di kenal adanya ”Kecubung Combong” atau Kecubung yang
memiliki lubang sampai bawah dan diyakini memiliki kekuatan gaib
tertentu. Masing-masing ada perbedaan dan khasiat yang berbeda. Dari
sisi jenis potongannya, dipasaran terdapat kecubung yang dipotong dalam
bentuk Pear Cut, Octagon cut, Heart Cut, dan round brilliant cut.
Batu Kecubung atau Amethyst dalam Mitos khasiat
Sudah
mahfum bahwa di Indonesia kecubung atau amethyst selain sebagai batu
perhiasan juga sering dianggap sebagai batu yang memiliki tuah atau
khasiat, salah satu contoh adalah kecubung yang disebut kecubung
khasian yang di percaya mempunyai khasiat untuk mendapat kan simpati
dari orang lain dan juga orang menjadi tidak ingin berbuat jahat kepada
si pemakai batu tersebut. Tetapi
menurut kepercayaan untuk membuat batu tersebut berkhasiat, harus di
olah secara alami, atau tidak menggunakan alat alat modern, seperti
gerinda atau obat pemoles lainnya, umum nya mereka menggosok nya dengan
menggunakan bambu ( bisa bambu hitam atau bambu biasa ), dan terkadang
si pembuat juga berpuasa. Ada juga Kecubung Combong (berlubang). Cubung
ini lebih dahsyat lagi kekuatannya.
Selain
hal-hal yang berbau supranatural, Kecubung juga digunakan untuk
meningkatkan kekuatan bathin/spiritual serta kewaspadaan intuitif
seseorang. Juga digunakan untuk meredakan sakit kepala. Legenda
mengatakan, menggunakan Amethyst atau minum dari cawan yang terbuat
darinya, akan mencegah terjadinya keracunan, karena sifat mineral yang
diyakini sebagai penawar racun. Selain itu dapat membantu dalam
meditasi dan meningkatkan pemahaman spiritual, kejujuran diri, dan
inspiras, imembuka kesadaran dan kemampuan menerima informasi pada
tingkat lebih tinggi, membantu mereka yang ingin membebaskan diri dari
kecanduan, khususnya alcohol, menyamankan kita
pada masa kesedihan dan kehilangan, mengurangi ketegangan syaraf dan
menghilangkan sakit kepala, mengurangi sakit dan bengkak pada luka dan
mengurangi gejala sakit pada paru-paru dan gangguan usus. Ada
kepercayaan lama menunjukkan arak yang diminum di dalam gelas amethyst
tidak akan menyebabkan peminum menjadi mabuk.
Amethyst
Banded diyakini dapat meningkatkan daya meditatif amethyst dan membantu
mengembangkan kemampuan paranormal, membersihkan aura dan menguatkan
charka, membuang energy negative yang berasal dari dalam maupun luar.
Sedangkan
Amethyst Flowers diyakini memiliki energy amethyst, ditambah membuat
kita mampu terlibat dalam berbagai karya atau kerja bersama, sementara
fokus diri kita tetap terjaga
dan dapat memprioritaskan hal-hal penting, dapat memberikan energy yang
mengalir dan menyejukkan kepada kita secara individual maupun
lingkungan sekitar.
Tips Merawat Batu Kecubung atau Amethyst
Bagi
para kolektor batu Mulia, merawat ini hal sepele tapi sulit dilakukan
karena keterbatasan waktu. Cobalah melakukan perawatan secara periodik
dengan membersihkan Kecubung atau Amethyst anda di alat pembersih
perhiasan atau dapat pula dengan menggunakan air hangat yang sudah
diberi sedikit sabun khusus, kemudian sikatlah perlahan dengan sikat
yang memiliki bulu halus. Jaga jangan sampai Amethyst anda terkena
panas atau sinar matahari yang sangat terik dalam waktu lama karena
warna batu akan memucat, serta simpanlah dalam tempat tersendiri dalam
artian tidak tergores atau tergesek dengan batu koleksi anda yang lain.
Hindarkan juga batu kecubung anda dari bahan-bahan kimia atau kosmetik
semprot seperti parfum dan hairspray karena dapat membentuk lapisan
kimia dipermukaan batu yang mengakibatkan batu anda menjadi kusam.
Selamat berburu kecubung yang anda minati….bagi para pria sendiri,
boleh juga mencoba batu ini untuk memikat kekasih idaman anda…hasilnya?